Rabu, 21 Maret 2012

BAB V

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Kehamilan

a. Pengkajian

Pengkajian data telah dilakukan melalui anamnesa dan wawancara langsung pada klien. Pada kunjungan ke-1 ibu mengeluh pusing karena kurang istirahat. ANC dilakukan sebanyak 2 kali pada Trimester III, dan pelayanan/asuhan yang diberikan ialah 7T standar asuhan kehamilan.

b. Interpretasi data dasar

Pada kehamilan ini termasuk kehamilan normal. Masalah yang ditemukan pada masa kehamilan masih fisiologis yaitu pusing karena kurang istirahat pada trimester III dan pemberian kebutuhaan telah disesuaikan dengan masalah.

c . Masalah potensial

Setelah melakukan pengumpulan data serta menginterpretasikannya penulis tidak menemukan adanya masalah yang serius pada Ny.S sehingga penulis tidak membuat masalah potensial pada masa kehamilan.

d . Tindakan Segera

Karena tidak adanya masalah potensial maka penulis tidak memerlukan tindakan segera pada Ny.S pada masa kehamilan. Baik kolaborasi atau rujukan

e. Perencanaan Tindakan

Pada langkah ini penulis merencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh Ny.S pada saat kehamilan.

f. Pelaksanaan Tindakan

Pada langkah ini penulis melaksanakan tindakan sesuai perencaanaan yang telah dibuat pada perencanaan tindakan yang dibutuhkan oleh Ny.S semua rencana yang ada sudah dilaksanakan.

g. Evaluasi

Semua perencanaan yang di butuhkan Ny.S dapat dilaksanakan dengan lancar dan efektif.

5.1.2 Persalinan

a. Pengkajian

Pada pengkajian persalinan data diperoleh dari anamnesa dan observasi yang meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan khusus. Kecuali pemeriksaan Lab tidak dilakukan karena tidak ada indikasi.

b. Interpertasi data dasar

Pada masa persalinan penulis mendiagnosa sesuai dengan daftar kebidanan. Diagnosa didasari dari anamnesa dan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Masalah yang ditemukan pada persalinan masih fisiologis sehingga penulis membuat kebutuhan sesuai dengan masalah yang ada.

c. Masalah pontensial

Setelah melakukan pengumpulan data serta menginterpretasikannya penulis tidak menemukan adanya masalah yang serius sehingga penulis tidak membuat masalah potensial pada masa persalinan. Tetapi pada kala III melakukan suntik oksitosin 2x setelah 15 menit pertama dikarenakan pada oksitosin pertama tidak ada tanda- tanda pelapasan plasenta hal ini sesuai dengan teori (Asuhan Persalinan Normal,2008).

d. Tindakan segera

Pada langkah ini penulis tidak membuat kebutuhan terhadap tindakan segera atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain karena pada pemeriksaan tidak ditemukan masalah pada persalinan.

e. Perencanaan Tindakan

Pada langkah ini penulis merencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pada persalian. Rencana asuhan telah disusun secara menyeluruh berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah sebelumnya

f. Pelaksanaan Tindakan

Pada langkah ini penulis melaksanakan asuhan berdasarkan perencaanaan yang telah dibuat pada persalian, dan menolong persalinan menggunakan APD yang lengkap pada kala II persalinan dan pada kala III melakukan suntik oksitosin 2x setelah 15 menit pertama.

g. Evaluasi

Asuhan persalinan secara menyeluruh telah berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.

5.1.3 Bayi Baru Lahir

a. Pengkajian

Pengkajian pada bayi baru lahir yang dilakukan secara langsung dengan klien melalui pemeriksaan. Hasil yang didapat dalam keadaan baik. Kunjungan neonatus dilakukan 3 kali.

b. Interprestasi data dasar

Pada BBL diagnosa didasari dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Masalah yang ditemukan pada BBL tidak ada sehingga penulis membuat kebutuhan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

c. Masalah pontensial

Saat ini penulis tidak menemukan masalah pontensial, semua dalam batas normal, tetapi penulis akan melakukan pemantauan ketat karena sewaktu-waktu bisa terjadi ketidak normalan.

d. Tindakan segera

Maka penulis tidak membuat tindakan segera untuk melakukan kolaborasi atau konsultasi dengan tenaga kesehatan lain.

e. Perencanakan tindakan

Penulis membuat perencanaan sesuai dengan kebutuhan pasien.

f. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan sesuai dengan kebutuhan pasien yang telah perencanakan. Yaitu penulis memandikan bayi setalah 6 jam.

g. Evaluasi

Seluruh asuhan kebidanan sudah berjalan dengan efektif dan efisien.

5.1.4 Nifas

a. Pengkajian

Pengkajian data telah dilakukan melalui anamnesa dan wawancara langsung pada pasien nifas semua dalam batas normal, kunjungan nifas dilakukan sebanyak 3 kali dan pelayanan/asuhan yang diberikan ialah standar asuhan nifas.

b. Interpretasi Data Dasar / Diagnosa

Pada masa nifas diagnosa tidak terdapat dalam daftar kebidanan. Diagnosa didasari dari anamnesa dan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Masalah yang ditemukan pada nifas adalah merasa mules-mules pada nifas 6 jam, sehingga penulis membuat kebutuhan sesuai dengan masalah yang ada.

c. Masalah Potensial

Saat ini masalah potensial tidak ada, tetapi penulis menganjurkan untuk tetap melakukan pemantuan secara ketat karena nifas normal dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat.

d. Tindakan Segera

Kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain tidak ditetapkan karena pasien tidak mengalami masalah.

e. Perencanaan Tindakan

Pada langkah ini penulis mampu membuat rencana tindakan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh klien.

f. Pelaksanaan Tindakan

Pada langkah ini penulis telah melaksanakan tindakan sesuai perencaanaan yang telah dibuat pada perencanaan tindakan yang dibutuhkan oleh klien, dan penulis memberikan konseling KB pada kunjungan 14 hari.

g. Evaluasi

Semua perencanaan yang dibutuhkan klien dapat dilaksanakan dengan lancar dan efektif.

5.2 Saran

5.2.1 Untuk Bidan Praktek Swasta

Bagi lahan praktek khususnya bidan diharapkan dapat mengikuti pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan kebidanan yang sudah ada.

5.2.2 Untuk Institusi

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan baik keterampilan di dalam kelas maupun di lahan praktek dalam memberikan bimbingan di lapangan bagi mahasisiwa, sehingga dapat terpantau secara optimal.

5.2.3 Untuk Mahasiswa Kebidanan

1. Mampu menerapkan ilmu yang telah didapat ke dalam situasi yang nyata untuk mengurangi kesenjangan antara teori dan kenyataan.

2. Mampu melakukan asuhan kebidanan komperhensif secara professional sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.

3. Dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dengan pasien dan keluarganya.

5.2.4 Untuk Klien

Untuk menambah pengetahuan klien, khususnya tentang asuhan ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dalam meningkatnya pelayanan kesehatan klien.

BAB IV

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab pembahasan studi kasus ini, penulis mencoba menyajikan manajemen kebidanan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, dan nifas normal di BPS Bidan Desliawati,Am.Keb di bab ini penulis membandingkan antara toeri dengan penerapan manajemen kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, dan nifas dengan kenyataan yang penulis temukan di lapangan pada Ny. S G3P2A0. Apakah sesuai atau terdapat kesenjangan antara teori dan penerapan di lapangan. Adapun manajemen yang penulis gunakan adalah manajemen 7 langkah Varney dan SOAP.

4.1 Masa kehamilan

Pada setiap kunjungan Antenatal Care (ANC) petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis (identitas, keluhan utama, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, riwayat penyakit, riwayat sosial ekonomi), pemeriksaan fisik (tanda-tanda vital, head to toe, pemeriksaan dalam, laboratorium) untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterin serta ada tidaknya masalah atau komplikasi. (Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, Saifuddin 2009)

Masa kehamilan dilalui dengan baik oleh Ny. S dengan melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan jadwal kunjungan yang telah dianjurkan oleh bidan yaitu melakukan ANC sebanyak 3 kali kunjungan, trimester III. Pada masa kehamilan penulis melakukan pemeriksaan sebanyak 2 kali pertemuan. Berdasarkan teori yang ada bahwa kunjungan pada kehamilan minimal 4 kali kunjungan selama kehamilan yaitu pada trimester I sebanyak 1 kali, trimester II sebanyak 1 kali kunjungan, dan trimester III sebanyak 2 kali kunjungan (Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, Saifuddin 2009). Maka dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang ada di lapangan. Pemberian imunisasi TT dilakukan sebanyak 2 kali yaitu TT1 diberikan pada tanggal 18 Juli 2011 dan TT2 pada tanggal 23 September 2011. Maka dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dengan kenyataan bahwa imunisasi TT diberikan minimal 2 kali selama masa kehamilan. (Saifuddin, 2009). Kenaikan berat badan yang dialami ibu selama kehamilan adalah 10 kg yaitu dari 58-68 kg, hal ini sesuai dengan teori bahwa berat badan akan bertambah 6,5-16,5 kg selama kehamilan atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg per minggu. (Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Manuaba,2010 )

Pada pemeriksaan kehamilan terdapat kebijakan program yaitu standar asuhan minimal yaitu 14T diantaranya timbangan berat badan dan tinggi badan, ukuran tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, pemberian imunisasi TT lengkap, pemeriksaan Hb, pemeriksaan VDRL, perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran/ senam ibu hamil, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan, pemeriksaan protein urine atas indikasi, pemeriksaan reduksi urine atas indikasi, pemeberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok, pemberian anti malaria pada daerah yang endemis malaria.(Depkes, 2009) dalam kasus ini tidak menggunakan standar asuhan minimal 14T selama pemeriksaan kehamilan pada Ny.S, pada kenyataan di lapangan hanya menggunakan standar asuhan minimal 7T karena fasilitas yang kurang memadai dan biaya, standar asuhan minimal 7T yang dilakukan antara lain tinggi dan timbang berat badan, ukur tekanan darah, tinggi fundus uteri, pemberian tablet Fe, pemeriksaan Hb, pemberian imunisasi TT, dan temu wicara.

Pertama kali penulis melakukan pemeriksaan tanggal 08 November 2011 pada Ny. S dengan usia kehamilan 38 minggu > 2hari. Ibu ada keluhan yang di rasakan yaitu pusing, dan penulis menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, istirahat yang cukup, makan makanan dengan gizi seimbang, memberikan ibu tablet Fe dan kalk, dan menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi dan segera datang jika ada keluhan yang dirasakan.

Pada pertemuan kedua penulis tanggal 15 November 2011 dengan Ny. S usia kehamilan 39 minggu > 2 hari dan ibu datang untuk kontrol ulang, ibu tidak ada keluhan yang dirasakan. Penulis mengingatkan kembali tentang istirahat yang cukup, makan makanan dengan gizi seimbang, tanda-tanda bahaya kehamilan, memberi tablet Fe dan kalsium, dan menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi dan segera datang kembali jika ada keluhan yang dirasakan.

Maka dapat disimpulkan bahwa selama kehamilan trimester III dan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penulis tidak ada kesenjangan yang sangat mencolok antara teori dengan kegiatan di lahan praktek dan semua masalah yang dialami oleh ibu masih dapat di atasi dengan baik.

4.2 Masa Persalinan

Pada Ny. S melahirkan anak ketiga pada usia kehamilan 40 minggu. Persalinan berlangsung dengan normal tanpa ada komplikasi, berdasarkan teori buku (Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, Saefuddin, 2009) bahwa persalinan normal berlangsung diusia kehamilan 37-42 minggu atau bayi dengan berat badan 2500 gram atau lebih. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dengan kenyataan di lapangan.

Proses persalinan kala I pada Ny. S berlangsung selama 2 jam, saat ibu datang ke bidan praktek swasta pukul 22.30 WIB disertai mules-mules dan hasil pemeriksaan sudah ada pembukaan 7 cm, pada pukul 23.30 WIB didapatkan pembukaan 8 cm, dan pada pukul 00.30 WIB pembukaan sudah lengkap, secara teori bahwa diperhitungkan pembukaan pada multigravida 2 cm per jam (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin, Fitramaya, 2009) dengan hitungan ini maka waktu pembukaan lengkap dapat diperhitungkan. Sehingga didapatkan kala I berlangsung dengan baik. Maka dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan dalam teori dengan kenyataan.

Pada persalinan kala II berlangsung selama 30 menit sejak dari pembukaan lengkap, berdasarkan teori yang ada menyebutkan bahwa untuk primigravida kala II berlangsung selama 2 jam dan untuk multigravida pada kala II terjadi selama 1 jam (Asuhan Peralinan Normal, 2008). Dalam hal ini persalinan kala II sesuai dengan teori. Pada saat kala II persalinan penolong menggunakan alat pelindung diri (APD) yaitu celemek, sarung tangan, penutup kepala, kaca mata, masker, dan sepatu yang tertutup bagian depannya. Menurut teori bahwa penolong persalinan harus mengenakan pelindung diri seperti celemek, sarung tangan, penutup kepala, kaca mata, masker, dan sandal yang tertutup bagian depannya (Asuan Persalinan Normal, 2008). Pada saat bayi lahir dilakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) dengan meletakkan bayi secara tengkurap didada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung ke kulit ibu selama 1 jam (Asuhan Persalinan Normal, 2008). Maka hal ini tidak ada kesenjangan dan sesuai antara teori dengan kenyataan.

Pada persalinan kala III berlangsung selama 20 menit berdasarkan teori (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin, Fitramaya, 2009). Bahwa lama kala III berlangsung dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta tidak lebih dari 30 menit. Dengan menerapkan manajemen aktif kala III yaitu pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir, melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT), setelah 15 menit pertama dilakukan suntik oksitosin yang kedua karena tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta, masase fundus uteri setelah plasenta lahir. (Asuhan Persalinan Normal, 2008). Maka hal ini tidak ada kesenjangan dan sesuai antara teori dengan kenyataan.

Pada kala IV dilakukan pengawasan dan observasi tanda-tanda vital, tinggi fundus uteri, kandung kemih dan jumlah perdarahan selama 2 jam yaitu satu jam pertama dilakukan observasi tiap 15 menit, dan satu jam kedua dilakukan observasi tiap 30 menit. (Asuhan Persalinan Normal, 2008). Hal ini sesuai dengan teori.

4.2 Masa Nifas

Proses involusi berjalan dengan normal dan penurunan fundus uteri pada 6 jam post partum yaitu 2 jari di bawah pusat, pada hari ke-7 post partum tinggi fundus uteri pertengahan pusat sympisis, 2 minggu post partum fundus uteri sudah tidak teraba di atas symphisis. dan pengeluaran lochea normal yaitu lokhea rubra berwarna merah selama 2-3 hari postpartum, lokhea sanguilenta berwarna merah kuning pada hari ke 3-7 postpartum, lokhea serosa pada hari ke 7-14 dan lokhea alba pada 2 minggu postpartum. ASI keluar lancar tidak ditemukan adanya peradangan. Hal ini sesuai dengan teori dengan kenyataan (Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas, Salemba, 2009)

4.3 Bayi Baru Lahir (BBL)

Bayi baru lahir langsung menangis, berat badan 3100 gram, panjang badan 49 cm dan tidak adanya kelainan atau komplikasi apapun. Asuhan pada bayi Ny.S dalam satu jam pertama dengan memberikan injeksi Vitamin K 0,1 ml intarmuskuler pada bayi baru lahir untuk mencegah perdarahan intracranial akibat defisiensi vitamin K, serta salep mata untuk mencegah penyakit mata dan kebutaan. Imunisasi Hepatitis B diberikan 1 minggu setelah bayi lahir, sedangkan pada teori menurut (Asuhan Persalinan Normal, 2008) imunisasi Hepatitis B diberikan 1 jam setelah pemberian Vitamin K atau usia bayi 2 jam. Maka dalam hal ini terdapat kesenjangan dalam teori dengan kenyataan.

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

3.1.1 Kunjungan ANC I

Tanggal 08 November 2011 Pukul 10.00 WIB

Pengkajian dilakukan di Bidan Praktek Swasta Bidan Desliawati, pukul 10.00 WIB, identitas pasien meliputi : Nama pasien: Ny. S, umur: 30 tahun, suku: Jawa, bangsa: Indonesia, agama: Islam, pendidikan: SMA, pekerjaan: Ibu rumah tangga. Nama suami: Tn. B , umur: 34 tahun, suku: Jawa, bangsa: Indonesia, agama: Islam, pendidikan: SMA, pekerjaan: Wiraswasta, penghasilan perbulan: + Rp.700.000, Alamat: Perum. Mustika Gandaria, Jl Bali 4 D4 No 46

Ibu datang untuk kunjungan ulang, riwayat kehamilan sekarang ibu mengatakan HPHT tanggal 12 Februari 2011 pasti, lamanya 7 hari, banyaknya 40 cc, 2x ganti pembalut dalam sehari, haid sebelumnya tanggal 12 Januari 2011, lamanya 7 hari, banyaknya 30 cc, 2x ganti pembalut, siklus 30 hari teratur, konsistensi cair, taksiran partus tanggal 19 November 2011, dilakukan tes kehamilan pada tanggal 20 mei 2011, ibu merasakan pergerakan fetus pertama kali pada kehamilan 18 minggu, pergerakan fetus dalam 12 jam terakhir lebih dari 7 kali.

Keluhan yang ibu rasakan adalah pusing.

Diet atau makan, makan sehari-hari : nasi, lauk pauk, sayur dan kadang-kadang buah (3x dalam sehari), ibu mengatakan tidak ada perubahan dalam pola makan sehari-hari. Pola eliminasi : BAB + 1x dalam sehari dan BAK > 3x dalam sehari. Aktivitas sehari-hari : pola istirahat dan tidur malam + 7 jam dan siang kadang-kadang tidur + 2 jam, seksualitas 1x dalam seminggu, pekerjaan sehari-hari : ibu rumah tangga, ibu telah mendapatkan imunisasi TT 1 pada tanggal 18 juli 2011 dan TT 2 pada tanggal 23 september 2011.

Riwayat keluarga berencana yaitu : ibu mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi yaitu menggunakan alat kontrasepsi suntikan 3 bulan selama 3 tahun, dan ibu mengatakan ini kehamilan ke-3 dan anak pertama lahir pada tahun 2006 di RB, usia kehamilan aterm 40 minggu, normal, dan spontan, di tolong oleh bidan, tidak ada penyulit, jenis kelamin laki- laki, BB 4300 gram, PB 49 cm, keadaan sehat, dan anak kedua lahir pada tahun 2008 di RB, usia kehamilan aterm 40 minggu, normal, dan spontan, di tolong oleh bidan, tidak ada penyulit, jenis kelamin laki- laki, BB 3800 gram, PB 48 cm, keadaan sehat, kehamilan ini.

Riwayat kesehatan, ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti jantung, tekanan darah tinggi, hepar, Diabetes Mellitus, anemia berat, penyakit hubungan seksual dan HIV/AIDS, campak, malaria, TBC, gangguan mental, operasi dan lain-lain.

Perilaku ibu sehari-hari, ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan sejenisnya, ibu pernah mengkonsumsi jamu(kunyit asam dan kencur), tidak merokok atau makan sirih, irigasi vagina tidak ada dan ganti pakaian dalam dilakukan + 2x dalam sehari.

Riwayat sosial, ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan dan ibu menginginkan jenis kelamin perempuan, status perkawinan yang syah dan ini perkawinan yang pertama, jumlah keluarga yang tinggal serumah sebanyak 3 orang yaitu pertama laki-laki umur 34 tahun, status sebagai kepala keluarga, pendidikan tamat SMA, pekerjaan wiraswasta, yang ke-2 perempuan umur 30 tahun, status sebagai istri, pendidikan tamat SMA, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, yang ke-3 laki-laki, umur 3 tahun, belum sekolah.

Ibu mengatakan ada mempunyai kepercayaan yang ada hubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas, (membawa gunting di gantungkan di baju dan dibawa kemana-mana ibu bepergian)

Riwayat kesehatan keluarga, pada keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti asma, Diabetes Mellitus, jantung.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan secara umum dengan hasil KU baik, kesadaran compos mentis, kedaan emosional strabil, TD : 110/70 mmhg, S : 36 0C, N : 76 x/menit, RR : 22x/menit, TB: 160 cm, BB : 66 kg, lila 26 cm, BB sebelum hamil 58 kg, kenaikan BB 8 kg.

Dilakukan pemeriksaan fisik secara sistematis dengan hasil : keadaan rambut bersih, hitam, tidak mudah rontok dan tidak berketombe, muka tidak pucat dan tidak ada chloasma gravidarum, kelopak mata tidak oedem, konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak kuning, hidung bersih tidak ada sinusitis, telinga bersih tidak ada penumpukan serum dan tidak ada cairan, mulut bersih tidak ada stomatitis, gigi tidak berlubang dan tidak ada pembengkakan pada gusi, pada leher tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid dan parathyroid, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening, dan tidak ada tumor, pada dada, jantung dalam keadaan normal, paru normal, payudara adanya pembesaran karena produksi ASI, puting susu menonjol dan tidak kotor, simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan atau tumor, belum adanya pengeluaran colostrum, pada areola mamae terdapat hyperpigmentasi, tidak terdapat pembesaran kelenjar montsgomery, dan tidak ada nyeri tekan, pada axila tidak ada tumor dan tidak ada nyeri, pada punggung, posisi tulang belakang hyperlordosis, tidak ada nyeri pinggang.

Dilakukan pemeriksaan khusus obstetri pada abdomen tidak ada bekas luka operasi, konsistensi lunak, tidak ada benjolan, dan tidak ada pembesaran lien/ atau liver, adanya pelebaran vena (nigra), adanya striae albican.

Pada saat dilakukan palpasi dengan hasil MD TFU : 30 cm, Leopold I : TFU: 3 jari di bawah PX,fundus uteri teraba bagian janin yang bulat, lunak, tidak melenting yaitu bokong janin, Leopold II : sebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin yaitu ekstremitas janin, sebelah kiri teraba bagian yang panjang, keras seperti papan yaitu punggung janin, Leopold III : bagian terendah teraba bulat, keras, tidak melenting yaitu kepala janin, sudah masuk PAP dan Leopold IV : kepala sudah masuk PAP (divergen), teraba 4/5 bagian.

TBJ (30-12) x 155 = 2790 gram. Dilakukan auskultasi DJJ 148 x/menit teratur, punctum maximum terdengar jelas disatu titik 2 jari di bawah pusat sebelah kiri perut, tidak dilakukan pemeriksaan anogenital.

Pada pemeriksaan ekstremitas bawah, tidak ada kekakuan sendi, tidak ada oedema, tidak ada kemerahan, tidak ada varises dan rerfleks patella positif kanan dan kiri.

Pemeriksaan penunjang pemeriksaan laboratorium (jika ada indikasi) urine : albumin, protein, reduksi, lain- lain tidak dilakukan, darah : HB 11 gr %, Gol. Darah O ,hematokrit tidak dilakukan.

3.1.2 Interpretasi Data Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan

Diagnosa : G3P2A0 hamil 38 minggu > 2 hari

janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala.

Masalah : Pusing karena ibu kurang istirahat

Kebutuhan : - Istirahat yang cukup

1) Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang

2) Minum Fe secara teratur

3) Kurangi kerja berat

3.1.3 Antisipasi Data Diagnosa dan Masalah Potensial

Tidak ada

3.1.4 Antisipasi Akan Kebutuhan Tindakan Segera

A. Mandiri : Tidak dilakukan

B. Kolaborasi / konsultasi : Tidak dilakukan

C. Rujukan : Tidak dilakukan

3.1.5 Rencana

1. Bina hubungan baik antara bidan dengan pasien.

2. Jelaskan kepada pasien tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan.

3. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya personal hygine

4. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

5. Memberikan penkes tentang pola makan dan nutrisi yang cukup.

6. Jelaskan tentang gizi yang cukup selama hamil

7. Jelaskan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.

8. Memberikan penkes tentang tanda – tanda dalam mendekati persalinan

9. Jelaskkan pada ibu secara dini tentang ASI Eksklusif

10. Memberikan ibu tablet Fe dan tablet kalsium serta jelaskan cara meminum tablet Fe dan jelaskan efek samping setelah minum tablet Fe.

11.Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu kemudian atau segera jika ada keluhan.

12.Dokumentasikan hasil pemeriksaan.

3.1.6 Tindakan

1. Membina hubungan baik antara bidan dengan pasien.

2. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa kondisi ibu dan janin saat ini baik

3. Menjelaskan pada ibu tentang personal hyygine yang baik dan benar yaitu, jika ibu sesudah BAK selalu cebok yang benar dengan cara: melakukan cebok dengan air bersih atau jika ibu menggunakan antiseptik ceboklah dari arah depan lalu kebelakang, dan jagalah kebersihan dan kelembaban vagina, gantilah pakaian dalam setelah selesai mandi sekurang-kurangnya 3 kali sehari, jangan biarkan pakaian dalam ibu basah, mandi, sikat gigi, dan ganti pakaian minimal 3 kali sehari.

4. Memberikan penkes pada ibu tentang pola istirahat ibu hamil yaitu tidur/istirahat malam 7-8 jam dan istirahat siang 1-2 jam.

5. Memberikan penkes pada ibu tentang pola makan dan nutrisi yang cukup untuk ibu hamil yaitu makan 3x sehari (pagi, siang, dan malam dengan porsi sedang) dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang seperti lauk – pauk, sayur – sayuran, buah – buahan dan susu.

6. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan seperti jika ada sakit kepala yang berat, penglihatan berkunang-kunang, nyeri ulu hati, muka tangan dan kaki bengkak, keluar darah dari vagina, gerakan janin tidak seperti biasanya. Jika menemukan tanda-tanda tersebut, ibu dianjurkan segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan terdekat.

7. Memberi tahu ibu tentang tanda – tanda saat mendekati persalinan, yaitu ada keluar air-air, darah bercampur lendir dan terasa mules – mules yang sangat sering dan kuat.

8. Memberi tahu ibu tentang persiapan persalinan, yaitu mempersiapkan untuk ibu sendiri ( kain panjang, soptex khusus yang untuk ibu bersalin, gurita sesuai ukuran ibu, dan persiapan Dana secukupnya ) dan untuk persiapan bayinya ( popok bayi, baju bayi, dan bedongan bayi )

9. Menjelaskan pada ibu tentang program ASI Eksklusif yaitu, memberikan ASI tanpa makanan tambahan ± 6 bulan pertama, dan manfaatnya baik untuk perkembangan otak bayi, pertumbuhan bayi dan sistem imun bayi.

10. Memberi ibu tablet Fe 500 mg 30 tablet dan tablet kalk 500 mg 30 tablet dan diminum masing – masing 1x1 tablet/hari, dan sebaiknya diminum pada malam hari dengan air putih, juice atau dengan buah agar mudah diserap. Dan menjelaskan pula efek samping setelah meminum tablet Fe yaitu mual dan BAB akan berwarna hitam, dan ibu tidak perlu mengkhawatirkannya.

11. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu pada tanggal 15 November 2011 atau segera jika ada keluhan.

12. Mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan.

3.1.7 Evaluasi

1. Hubungan antara ibu dan bidan sudah terbina baik.

2. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan ibu memahami keadaan dirinya saat ini.

3. Ibu sudah mengerti cara personal hygine yang baik dan benar.

4. Ibu mengerti dan memahami tentang pola istirahat ibu hamil dan ibu akan mencoba melakukannya.

5. Ibu mengerti dan memahami tentang pola makan yang baik untuk ibu hamil dan ibu berjanji akan mencoba makan makanan dengan gizi seimbang.

6. Ibu mengerti dan memahami tentang tanda – tanda bahaya kehamilan dan ibu akan segera datang ke tenaga kesehatan terdekat jika menemukan salah satu tanda – tanda tersebut.

7. Ibu sudah mengerti tentang tanda – tanda mendekati persalinan.

8. Ibu sudah tahu tentang persiapan persalinan, ( untuk ibu dan bayinya )

9. Terapi oral sudah diberikan, ibu mau meminum tablet yang diberikan sesuai anjuran dan ibu mengerti tentang efek samping setelah meminum tablet Fe.

10.Ibu sudah mengerti tentag program ASI Eksklusif, untuk pemberian ± 6 bulan pertama.

11.Ibu berjanji akan kontrol ulang 1 minggu pada tanggal 15 november 2011 atau segera jika ada keluhan.

12.Hasil pemeriksaan sudah didokumentasikan.

PENDOKUMENTASIAN IBU HAMIL DALAM BENTUK SOAP

Kunjugan ANC II

Tanggal 15 November 2011 , Pukul 10.00 WIB

S : Ibu ingin memeriksakan kehamilannya dan ini merupakan kunjungan ANC yang kedua.

Saat ini ibu tidak ada keluhan.

O : Keadaan umum ibu baik, kesadaran compos mentis, status emosional stabil, TTV : TD : 110/80 mmHg, N : 72 x/ menit, RR : 22 x/ menit, S : 36,5 º C, BB: 68 kg, muka tidak oedem, conjunctiva tidak pucat, sklera tidak kuning, pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar getah bening tidak ada, payudara simetris kanan dan kiri, tampak bersih, puting susu menonjol keluar, pengeluaran kolostrum sudah ada, ekstremitas tidak ada oedem, tidak ada varieses, reflek patella positif kanan dan kiri. TFU (MD) 32 cm, palpasi TFU 2 jari di bawah PX, pada bagian fundus uteri teraba besar, lunak , tidak melenting (bokong janin), samping kanan teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas janin), samping kiri teraba panjang, keras, lebar seperti papan (punggung janin), pada bagian bawah perut teraba bulat, keras, tidak melenting (kepala janin), bagian terendah (kepala janin) sudah masuk PAP (divergen) yaitu 4/5 bagian, TBJ (32-11) x 155 = 3255 gram, DJJ: (+) 140 x/ menit, teratur.

A : G3P2A0 hamil 39 minggu > 2 hari

janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala.

P : 1) Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa kandungan ibu dalam keadaan baik. (ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan).

2) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur/istirahat malam 7–8 jam dan istirahat siang 1-2 jam. (ibu akan mencoba melakukannya).

3) Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang mengandung gizi seimbang seperti lauk – pauk, sayur – sayuran, buah – buahan dan susu. (ibu sudah melakukannya).

4)Mengingatkan kembali tentang tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu sakit kepala yang berat, penglihatan berkunang-kunang, nyeri ulu hati, muka tangan dan kaki bengkak, keluar darah dari vagina, gerakan janin tidak seperti biasanya. Jika menemukan tanda-tanda tersebut, ibu dianjurkan segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan terdekat.

5) Memberi ibu tablet Fe 500 mg 15 tablet 1x1 tablet/hari dan tablet kalsium 500 mg 15 tablet 1x1 tablet/hari serta mengingatkan kepada ibu untuk minum tablet Fe sesuai anjuran. (tablet Fe dan kalsium sudah diberikan, ibu mengerti dan masih ingat cara minum tablet Fe yang benar).

6) Menjadwalkan kunjungan ulang selanjutnya 1 minggu atau segera jika ada keluhan.

(ibu berjanji akan kontrol ulang 1 minggu lagi dan akan segera datang jika ada keluhan).

7) Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

(hasil pemeriksaan sudah didokumentasikan).

3. 2 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

Catatan Perkembangan Kala I

Pada tanggal 19 November 2011 Pukul 23.30 WIB

3.2.1 Pengkajian

Pengkajian dilakukan di Bidan Praktek Swasta Bidan Desliawati, identitas pasien meliputi nama pasien Ny. S umur 30 tahun, suku jawa, agama islam, pendidikan SMA, pekerjaan IRT, alamat Perum. Mustika Gandaria, Jl Bali 4 Blok D4 No 46, nama suami Tn. B umur 34 tahun, suku bangsa jawa, agama islam, pendidikan SMA, pekerjaan wiraswasta, alamat Perum. Mustika Gandaria, Jl Bali 4 Blok D4 No 46.

Pada tanggal 19 November 2011 pukul 22.30 wib oleh bidan keluhan utama pada saat ibu datang kekamar bersalin ibu mengatakan perut terasa mules dan keluar lender bercampur darah sejak jam 17.00 wib, riwayat penyakit sekarang tidak ada, tanda- tanda bersalin mules- mules ada, sejak tanggal pengeluaran pervaginam ada darah lendir, air ketuban utuh, darah tidak ada, masalah- masalah khusus tidak ada, riwayat kehamilan sekarang, HPHT 12/02/2011 pasti, lamanya 7 hari, jumlah ± 50 cc, ganti pembalut 3 kali sehari, haid sebelumnya 12/01/2011, lamanya 7 hari, jumlah ± 50 cc, ganti pembalut 3 kali sehari, siklus 30 hari, konsistensi cair, anc 4x teratur di RB, tidak ada keluhan ini, dismenore tidak ada, TP 19/11/2011, pergerakan fetus dalam 12 jam terakhir 10 kali, makan terakhir pukul 20.00 Wib, jenis makanan nasi, lauk, sayur, buang air kecil terakhir 21.00 wib , BAB terakhir 15.00 wib,pola istirahat dan tidur siang 2 jam, malam 7 jam frekuensi seksual 1x seminggu, tidak ada keluhan, aktifitas pekerjaan memasak, menyapu, dan mengurus anak, psikologis ibu membutuhkan dukungan psikologis dari suami. Tidak ada keluhan.

Riwayat kehamilan persalinan dan nifas 2006 tempat bersalin RB, usia kehamilan aterm, jenis persalinan spontan, penolong bidan, penyulit kehamilan dan persalinan tidak ada, jenis kelamin laki- laki, BB 4300 gram, PB 49 cm, keadaan normal, tidak ada komplikasi, laktasi menyusui, dan anak kedua lahir 2008 tempat bersalin RB, usia kehamilan aterm, jenis persalinan spontan, penolong bidan, penyulit kehamilan dan persalinan tidak ada, jenis kelamin laki-laki, BB 3800 gram, PB 48 cm, kedaan normal, tidak ada komplikasi, laktasi menyusui.

Pemeriksaan fisik keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil, TD 120/80 mmHg, N 80x/ menit, R 22x/menit, S 36,5 ̊C, tinggi badan 160 Cm, BB 68 kg, pemeriksaan sistemik kunjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik, mulut tidak stomatitis, gigi tidak caries, pada leher tidak ada pembesaran kelenjar thyoroid, dan kelenjar getah bening, payudara ada pembesaran kanan dan kiri, bentuk simetris kanan dan kiri, putting susu menonjol, bersih, pengeluaran belum keluar colostrum.

Pada pemeriksaan obstetric palpasi TFU (MD) 32 cm, Leopold I TFU pertengahan PX- pusat bagian janin yang teraba bulat lunak tidak melenting (bokong), lepold II kanan teraba bagian kecil janin (ekstremitas janin), kiri teraba bagian lebar panjang seperti papan ( punggung), lepold III teraba bagian bulat, keras tidak melenting ( kepala), leopld IV divergent teraba 2/5 bagian, TBJ (32-11) x 155 = 3255 gram. Auskultasi puntum maksimum jelas teraba atau terdengar disebelah kanan 2 jari di bawah pusat, frekuensi 139 x/menit teratur, his 4 x 10’ 35” sedang relaksasi baik, ekstremitas bawah tidak ada oedema, tidak ada kekakuan sendi, tidak ada kemerahan, tidak ada varises, reflek patella kanan dan kiri positif. Anogenital tidak ada kelainan warna vulva, tidak ada parut perenium, tidak ada condiloma acuiminata, tidak ada oedema, tidak ada varises. Pengeluaran pervaginam ada bloodslym. pada pukul 22.30 Wib di lakukan pemeriksaan dalam dengan hasil vulva dan vagina tidak ada kelainan, porsio tipis lunak, pembukaan 7 cm, ketuban utuh, presentasi kepala, posisi ubun- ubun kecil kanan depan, penurunan Hodge III+, molase tidak ada.

Pemeriksaan penunjang pemeriksaan laboratorium urine, dan darah tidak dilakukan.

3.2.2 Interprestasi data diagnose masalah dan kebutuhan

1. Diagnose : G3P2A0 hamil 40 minggu inpartu kala I fase aktif

Janin tunggal hidup intra uterin, presentasi kepala.

2. Masalah : tidak ada

3. Kebutuhan :

a. Berikan dukungan moril kepada ibu

b. Ajarkan kepada ibu cara rileksasi

c. Pantau keadaan ibu dan janin dan kemajuan persalinan

d. Kosongkan kandung kemih

3.2.3 Antisipasi diagnose dan masalah potensial

Tidak ada

3.2.4 Antisipasi akan kebutuhan tindakan segera

Tidak ada

3.2.5 Rencana

1. Melakukan informed concent

2. Informasikan hasil pemeriksaan

3. Observasi DJJ, his, nadi tiap 30 menit

4. Berikan nutrisi atau anjurkan ibu untuk makan dan minum.

5. Berikan support mental dengan melibatkan suami atau keluarga untuk mendamping Ibu

6. Ajarkan keluarga untuk masase pinggang, ibu di ajarkan teknik relaksasi serta pantau terus kemajuan persalinannya

7. Anjurkan ibu untuk mengatur posisi miring kanan dan kiri

8. Beri tahu ibu bahwa mules akan semakin sering saat mendekati persalinan.

9. Siapkan perlengkapan ibu dan bayi

10. Siapkan alat partus set, hecting set, oksigen, resusitasi bayi dan obat- obatan

11. Catat kemajuan persalianan di partograf

3.2.6 Pelaksanaan / implementasi

1. Menjelaskan informed concent kepada pasien dalam tindakan medik secara lengkap dan objektif dalam membantu proses persalianan yang akan dilakukan oleh bidan.

2. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga saat ini ibu sudah masuk fase aktif persalinan pembukaan 7 cm

3. Mengobservasi his setiap 30 menit 4 x 10” 35” menghitung dan mendengarkan DJJ setiap 30 menit 139 x/ menit. Mengobservasi keadaan umum baik, TD 120/80 mmHg , observasi kemajuan persalinan 4 jam kemudian atau jika ada indikasi.

4. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum ( segelas teh hangat dan biskuit)

5. Memberikan support mental yaitu menganjurkan ibu untuk tetap tenang dan berdoa agar diberi kemudahan saat persalinan nanti dan melibatkan keluarga atau suami untuk mendampingi ibu.

6. mengajarkan keluarga untuk masase pinggang ibu supaya keluhan ibu berkurang serta mengajarkan teknik relaksasi yaitu bila ibu mules ibu dianjurkan untuk menarik napas panjang melalui hidung dan mengeluarkan perlahan- lahan melalui mulut

7. Menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring kekiri atau kekanan agar kepala cepat turun

8. Memberitahukan ibu bahwa mules akan sering dan bertambah kuat bila mendekati proses persalinan.

9. Menyiapkan kebutuhan ibu dan bayi seperti kain panjang, baju ibu, baju bayi, gurita dan softek ibu, popok bayi, bedongan, dan handuk.

10. Menyiapkan partus set, hecting set, oksigen, resusitasi bayi dan obat- obatan.

11. Mendokumentasikan ke patograf.

3.2.7 Evaluasi

1. Ibu sudah menyetujui dan bersedia di bantu dalam proses persalinan

2. Ibu sudah mengetahui semua hasil pemeriksaan

3. Observasi his, DJJ, setiap 30 menit sudah dilakukan dan kemajuan persalinan 4 jam kemudian

4. Suami dan keluarga sudah masase pinggang ibu

5. Ibu sudah tidur dengan posisi miring kekiri atau kekanan.

6. ibu sudah minum dan makan

7. ibu sudah tenang dan keluarga/ suami mendampingi ibu

8. ibu sudah mengerti tentang mules yang ia akan rasakan

9. Persiapan baju bayi dan ibu sudah dilakukan

10. Persiapan alat partus set, hecting set, oksigen, resusitasi bayi dan obat- obatan sudah di lakukan

11. Semua hasil pemeriksaan sudah di catat

PENDOKUMENTASIAN IBU BERSALIN DALAM BENTUK SOAP

PERSALINAN KALA I

Tanggal 19 November 2011 Pukul 23.30 WIB

S : Ibu mengatakan mules semakin sering dan semakin lama dan ingin meneran

O : Keadaan umum : baik, TD: 100/60 mmHg, S: 36 º C, N: 80 x/menit, RR: 22 x/menit, HIS: 4 kali/10 menit lamanya 45 detik, kekuatan kuat, relaksasi baik, DJJ: 148x/ menit, pergerakan janin aktif, pengeluaran lendir bercampur darah. Inspeksi tampak pengeluaran lendir darah pervaginam yang bertambah.

Dilakukan pemeriksaan dalam pukul 23.30 WIB dengan hasil vulva dan vagina tidak ada kelainan, portio tipis, pembukaan 8 cm, presentasi kepala, posisi UUK depan, penurunan H III.

A : G3 P2 A0 hamil 40 minggu inpartu kala 1 fase aktif

Janin tunggal hidup intra uterin, presentasi kepala

P :1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa pembukaan sudah 8cm

2. Menganjurkan ibu untuk relaksasi dan tenang

3. Menganjurkan ibu untuk makan, minum saat his hilang atau tidak ada

4. Menganjurkan ibu tidur dalam posisi miring kiri atau kanan, supaya kepala janin cepat turun dan tidak mengganggu suplai oksigen ke janin.

5.Memantau DJJ,his, nadi setiap 30 menit, suhu setiap 2 jam, TD dan kemajuan persalinan setiap 4 jam atau jika ada indikasi

6.Dokumentasi dan partograf.

Catatan perkembangan kala II

Pada tanggal 20 November 2011 Pukul 00.30 Wib

S : Ibu mengeluh mules semakin kuat dan sering, ada dorongan untuk meneran dan merasa ingin BAB.

O : Keadaan umum ibu tampak gelisah ketika HIS datang. TD: 110/80 mmHg, S: 36,8 º C, N: 84 x/menit, RR: 20 x/menit, HIS: 5 kali/10 menit lamanya 45 detik, kekuatan kuat, relaksasi baik, DJJ: 150x/ menit, pergerakan janin aktif, pengeluaran lendir bercampur darah semakin banyak. Palpasi abdomen kepala masuk PAP 0/5 bagian. Inspeksi tampak pengeluaran lendir darah pervaginam yang bertambah banyak, ada tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka.

Dilakukan pemeriksaan dalam pukul 00.30 WIB dengan hasil vulva dan vagina tidak ada kelainan, portio tidak teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah spontan pada pukul 00.00 dengan warna jernih ± 200 cc, presentasi kepala, posisi UUK depan, penurunan H IV.

A : G3 P2 A0 hamil 40 minggu Partus kala II

Janin tunggal hidup intrauteri presentasi kepala.

P : 1. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap, dan ibu boleh meneran jika ada mules. (ibu mengetahui hasil pemeriksaan).

2. Membantu ibu untuk memilihkan posisi untuk proses persalinan.(ibu memilih posisi setengah duduk untuk proses persalinan).

3. Menganjurkan ibu untuk meneran saat ada his dan merangkul kedua paha kearah perut, saat tidak ada his anjurkan ibu untuk istirahat dengan menarik nafas lewat hidung dan keluarkan melalui mulut perlahan-lahan.(ibu mengerti dan sudah melakukannya dengan benar).

4. Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu sewaktu tidak ada HIS, dan menganjurkan keluarga untuk lap keringat ibu.(ibu menghabiskan ½ gelas teh manis hangat yang disediakan, keringat ibu sudah di lap).

5. Memimpin ibu untuk meneran saat ada his dan memberikan support dengan pujilah bila ibu meneran dengan baik.(sudah dilakukan dan ibu tampak kooperatif).

6. Mendekatkan dan memastikan kembali alat-alat seperti partus set, heacting set.

7. Memasang handuk diatas perut ibu untuk mengeringkan badan bayi. dan pasang underpet

8. Membuka partus set, memakai sarung tangan steril dan pasang duk steril di bokong ibu yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu

9. Jika ada HIS pimpin ibu meneran sampai kepala bayi terlihat di depan vulva. Pada saat kepala bayi tampak 5-6 cm di depan vulva, lindungi perineum dengan tangan kanan berada di perenium untuk mencegah terjadinya laserasi dan tangan kiri berada di sympisis menahan kepala janin agar tidak terjadi defleksi maksimal. Ibu dipimpin meneran kembali, sampai sub oksiput berada di bawah simpisis sebagai hipomoklion.

10.Kemudian lahirlah berturut-turut kepala seluruhnya (dahi mata hidung mulut dan dagu), kemudian memeriksa apakah ada lilitan tali pusat. (hasil tidak ada lilitan tali pusat).

12. Menunggu kepala bayi hingga melakukan putaran paksi luar secara spontan.

12.Menempatkan kedua telapak tangan secara biparietal pada kepala bayi, bawa curam ke bawah hingga bahu depan lahir, lalu bawa ke atas hingga bahu belakang lahir.

13. Setelah kedua bahu lahir, tangan kanan penolong menyangga badan bayi dan menempatkan jempol berada di dada bayi dan tangan kiri menyusuri bahu, punggung, dan trochanter mayor dan minor lahir, jari tangan kiri disisipkan secara garputala diantara kedua paha sampai kedua kaki lahir, dan lahirlah seluruh badan bayi.

Bayi lahir spontan pukul 01.00 WIB langsung menangis, warna kulit kemerahan dan gerakan aktif, jenis kelamin laki-laki.

14.Kemudian meletakkan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit ekstensi dan keringkan seluruh badan bayi dari darah dan cairan ketuban kecuali telapak tangan dengan kain bersih dan kering. Membiarkan bayi tetap diatas perut ibu.

15.Kemudian menjepit tali pusat pada dua tempat yaitu klem pertama + 3 cm dari umbilikus dan klem kedua + 2 cm dari klem pertama sambil melakukan urutan pada tali pusat kearah ibu. Memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut dengan tangan kiri memegang tali pusat yang dilapisi dengan kasa steril untuk melindungi perut bayi dari gunting. Menjepit tali pusat dengan umbilikal klem dan melepas klem dari tali pusat, membungkus tali pusat dengan kasa steril.

16.Mengganti handuk basah dengan handuk atau kain yang bersih dan kering untuk membungkus bayi hingga kepala.

17.Melakukan palpasi abdomen ( TFU sepusat, kontraksi baik, kandung kemih kosong) untuk memastikan tidak ada janin yang ke dua. (hasil tidak ada janin kedua).

18.Memberitahu ibu bahwa ibu akan disuntik (ibu mengijinkan untuk disuntik). Dan menyuntikan oksitosin 10 unit secara IM di 1/3 paha luar ibu.

19.Selanjutnya melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di atas perut ibu dimana kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu dan biarkan bayi mencari puting susu ibu.

Catatan Perkembangan Kala III

Tanggal 20 November 2011 Pukul 01.05 WIB

S : Ibu merasa lega karena bayinya sudah lahir dan ibu mengeluh perutnya masih terasa mules.

O : Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil, kontraksi uterus baik, TFU : sepusat, kandung kemih kosong. Kontraksi baik, perdarahan 50 cc, tali pusat tidak tampak tambah panjang, tidak terdapat semburan darah, uterus tidak globuler.

A : P3 A0 Partus kala III

P : 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa plasenta belum lahir dan akan melahirkan plasenta.

2. Melakukan manajeman aktif kala III, Melakukan peregangan tali pusat terkendali (PTT) dengan cara memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm di depan vulva, tangan kanan meregangkan tali pusat dan tangan kiri diatas simfisis, kemudian tekan dan dorong ke arah atas secara dorsokranial.

3. 15 menit kemudian plasenta belum lahir, diberikan lagi suntik oksytoxin di 1/3 paha sebelah luar sebanyak 10 unit secara IM. 15 menit kemudian terlihat tanda – tanda pelepasan plasenta, tali pusat memanjang ada semburan darah (teori Duncan) dan uterus globuler. Lahirkan plasenta, Setelah plasenta lepas tangan kanan menarik tali pusat secara perlahan-lahan, lakukan peregangan tali pusat terkendali, menyesuaikan dengan jalan lahir hingga plasenta tampak di depan vulva kira-kira 2/3 bagian, lalu kedua tangan memegang plasenta dan memutar plasenta perlahan-lahan ke satu arah.

Plasenta lahir spontan pada pukul 01.20 WIB

4. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri selama ± 15 detik (15 kali) secara sirkuler untuk memastikan kontraksi uterus baik (kontraksi uterus baik), TFU : sepusat.

5. Memeriksa kelengkapan plasenta baik maternal maupun fetal yaitu :

- Bagian maternal : kotiledon lengkap tidak ada infark, selaput ketuban utuh, tebal permukaan ± 3 cm, diameter 20 cm, berat ± 400 gram.

- Bagian fetal : insersi tali pusat centralis, panjang tali pusat ± 50 cm,

2 vena, 1 arteri.

Catatan Perkembangan Kala IV

Tanggal 20 November 2011, Pukul 01.35 WIB

S : Ibu senang atas kelahiran bayinya.

Ibu lelah dan perut masih terasa mules.

Ibu merasa perih pada jalan lahir

O : Keadaan umum tampak kelelahan, kesadaran compos mentis, TD : 110/80 mmHg, N : 80x/ menit, RR : 20x/ menit, S : 36 ºC. Palpasi abdomen TFU : 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, perdarahan 80 cc

A : P3 A0 Partus kala IV.

P : 1.Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu dan bayi saat ini dalam keadaan baik. (ibu mengetahui hasil pemeriksaan).

2. Memeriksa robekan dan perdarahan, hasil tidak ada robekan dan perdarahan 80 cc

3. Mendekontaminasi semua alat-alat yang telah dipakai ke dalam larutan klorin 0,5% dan merendamnya selama 10 menit dan membuang sampah ke dalam tempat sampah yang telah tersedia.(sudah dilakukan)

4. Membersihkan ibu dari darah, air ketuban serta mengganti pakaian ibu dengan pakaian yang bersih dan kering serta pembalut dan celana dalam.(ibu sudah bersih dan pakaian sudah diganti).

5. Membersihkan celemek dengan larutan klorin 0,5% lalu membilas dengan air DTT dan melepaskan APD. (sudah dilakukan).

6. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% dan melepaskannya dalam keadaan terbalik dan merendamnya di klorin 0,5%. (sudah dilakukan).

7. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, mengeringkan dengan kain/lap bersih dan kering. (penolong sudah cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir).

8. Mengobservasi tanda-tanda vital, kontraksi uterus, TFU, perdarahan, kandung kemih tiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam ke-(sudah dilakukan dan ibu dalam keadaan baik).

9. Menjelaskan tentang rasa mules yang dialami ibu karena proses kembalinya rahim ke bentuk semula yang mengakibatkan timbulnya kontraksi dan itu adalah hal yang normal. (ibu mengerti tentang penyebab mules yang dirasakan).

10. Mengajarkan ibu dengan kontraksi rahim yaitu jika rahim teraba bulat dan keras seperti batu berarti kontraksi baik, dan jika teraba lembek seperti buah jeruk berarti kontraksi tidak baik, juga menganjurkan ibu untuk memasase fundus dengan memutar searah jarum jam agar kontraksi tetap baik, selama 15 detik.(ibu mengerti dan memahami tentang kontraksi uterus yang baik).

11. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya setelah persalinan kala IV yaitu rahim terasa lembek, kepala terasa pusing, lemas, dan keluar darah pervaginam yang banyak, badan terasa panas seperti orang demam ( panas tinggi, suhu > 37ºC adalah tanda infeksi nifas ).(ibu mengerti dan memahami tentang tanda – tanda bahaya setelah persalinan kala IV).

12. Mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairan ibu.(ibu menghabiskan 1 porsi nasi beserta lauk pauk dan menghabiskan ½ gelas air putih yang disediakan).

13. Membantu ibu memilih posisi yang nyaman untuk beristirahat dan menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. (ibu memilih posisi telentang untuk istirahat dan ibu mau istirahat).

14. Memberi ucapan selamat kepada ibu dan keluarga atas kelahiran anaknya. (sudah dilakukan, ibu dan keluarga merasa senang atas kelahiran buah hatinya).

15. Melengkapi partograf. (partograf sudah dilengkapi).

3.3 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

Tanggal 20 November 2011 Pukul 02.00 Wib

3.3.1 Pengkajian

Ny bayi An S, umur neonatus 1 jam, tanggal 20 November 2011, pukul 02.00 Wib, jenis kelamin laki- laki, BB 3100 Gr , panjang badan 49 cm. Nama pasien : Ny. S, usia : 30 tahun, suku : Jawa, Agama : Islam, Pendidikan : SMA, Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, Suami bernama Tn. B, Usia 34 tahun, suku : Jawa, Agama : Islam, Pendidikan: SMA, Pekerjaan sebagai wiraswasta. Alamat rumah : Perum. Mustika Gandaria, Jl Bali 4 Blok D4 No 46. Riwayat penyakit ibu mengatakan tidak ada riwayat perdarahan pada kehamilan sebelumnya, ibu mengatakan tidak ada riwayat pre eklamsia,dan penyakin lain- lainya. Kebiasaan ibu pada waktu hamil ibu makan 3x sehari dengan menu nasi, sayur, lauk pauk, ibu tidak mengkonsumsi obat- obatan, ibu tidak minum jamu, ibu tidak merokok, tidak ada penyakit lain- lain.

Riwayat persalinan sekarang jenis persalinan normal spontan pervaginam di tolong oleh bidan, lamanya persalinan kala I 2 jam. Kala II 1 jam 30 menit, ketuban pecah spontan warna jernih, baunya khas, jumlahnya ± 100cc, komplikasi persalinan ibu dan bayi tidak ada, keadaan bayi baru lahir nilai apgar skor 8/9

Resusitasi

Penghisap lender ya,Ambu tidak, massage jantung tidak, intubasi Endulrahcal tidak, oksigen tidak, therapy tidak ada, rangsangan ya, pemeriksaan fisik keadaan umum baik S 36 ̊C , R 67 x/ menit, N 135 x/ menit, BB 3100 gram

Pemeriksaan fisik secara sistematis kepala tidak ada hidrosefalus, ancepalus, cepal hematoma, ubun- ubun sejajar, muka tidak pucat, mata simetris tidak strabismus, telinga simetris tidak ada serumen, mulut tidak ada labio palate skiziz, labio palate geneto skiziz, hidung bersih tidak ada polip, leher tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, dada simetris tidak ada retraksi dada, tali pusat tampak segar dan basah, punggung tidak spina bifida, ektremitas tidak ada polidaktili, sindaktili, andaktili, genetalia laki- laki testis sudah turun di scrotum, anus positif.

Antropometri lingkar kepala SMO 35 cm, SFO 35 cm, SBO 35 cm, lingkar dada 28 cm, lingkar lengan atas 11 cm.

Pada pemeriksaan reflek moro baik : pada saat bayi diberi rangsangan, timbul pergerakan tangan, reflek rooting baik : pada saat pipi bayi disentuh, bayi menoleh kearah sentuhan, reflek walking baik : pada saat didirikan, bayi seolah berjalan, reflek gerafis/plantar baik : pada saat telapak kaki / tangan di sentuh timbul gerakan fleksi pada jari, reflek suching baik : pada saat bayi disusui bayi dapat menghisap dan menelan dengan baik, reflek tonic neek baik : pada saat kedua tangan bayi ditarik /diangkat kepala menikuti.

Eliminasi miksi sudah berwarna jernih 20/11/11, pukul 03.00 Wib

Mekonium sudah berwarna hitam 20/11/11, pukul 03.05 Wib

3.3.2 Interprestasi data diagnose, masalah dan kebutuhan

Diagnosa : neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan berusia 1 jam

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada

3.3.3 Antisipasi diagnose dan masalah potensial

Tidak ada

3.3.4 Tindakan segera atau kolaborasi

Tidak ada

3.3.5 Rencana manajemen

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa bayinya dalam keadaan baik dan sehat

2. Memberikan salep mata 1% dan vitamin K 0,1 ml

3. Keringkan dan bersihkan bayi

4. Jelaskan pada ibu menjaga kehangatan bayi penting untuk membuat bayi tetap sehat

5. Tentang ASI ekslusif

6. Jelaskan tanda- tanda bahaya BBL

7. Catat hasil pemeriksaan

3.3.6 Implementasi/ pelaksanaan

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa bayinya dalam keadaan sehat

2. Membersihkan dan mengeringkan tubuh bayi untuk menghindari hipotermi

3. Mengenakan baju dan bedong pada bayi agar untuk mempertahankan suhu tubuh bayi

4. Memberikan salep mata tetrasiklin 1% untuk pencegahan penyakit mata pada bayi dan memberikan Vitamin K 0,1 ml IM untuk mencegah terjadinya perdarahan intracranial.

5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif yaitu bayi diberi ASI saja tanpa makanan atau minuman lain selain ASI sampai bayi berumur 6 bulan.

6. Menjelaskan tanda bahaya pada BBL, yaitu Pernapasan sulit atau lebih dari 60 kali permenit kehangatan terlalu (>38 ̊C atau terlalu < 36 ̊C ), warna kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat, memar, pemberian ASI hisapan lemah, mengantuk berlebih, banyak muntah, tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah, infeksi suhu meninggkat, merah, bengkak, keluar cairan ( nanah), bau busuk, pernapasan sulit, tidak BAB/ BAK dalam 24 jam, tinja lembek, sering hijau tua, ada lender atau darah pada tinja, aktivitas menggil, atau tangis tidak biasa, sangat muda tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang,tidak bisa tenang, menangis terus menerus.

7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

3.3.7 Evaluasi

1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan

2. Bayi sudah dikeringkan

3. Bayi sudah dibedong/ dibungkus dengan kain bersih

4. Bayi sudah diberikan salep mata tetrasiklin 1 % dan vitamin K 0,1 ml IM

5. Ibu mengetahui dan akan berusaha memberi bayinya ASI Eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan pendamping atau tambahan.

6. Ibu memahami tanda- tanda bahaya bayi baru lahir.

7. Hasil pemeriksaan sudah di dokumentasikan

Catatan perkembangan Bayi Baru Lahir, usia 6 jam

Tanggal 20 November 2011 Pukul 08.00 Wib

S : ibu mengatakan bayinya menyusui dengan baik

O : KU baik, N 128 x/ menit, S 36 ̊ C, BB 3100 gram, PB 49 cm, tidak biru, menangis kuat, gerakan aktif, reflex menghisap bayi baik, perut tidak kembung, tali pusat tidak berdarah, sudah BAK dan BAB

A : Neonatus cukup bulan usia 6 jam

P : 1. Memberitahukan ibu bahwa bayinya dalam keadaan baik dan sehat.

2. Menjaga suhu badan bayi agar tetap hangat

3. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI setiap 2 jam dan jika bayi sedang tidur maka di bangunkan dengan memberikan rangsangan pada kaki atau muka.

4. Menganjurkan ibu untuk memandikan bayinya.

5. Menjaga kebersihan tali pusat dan tubuh bayi, tali pusat dalam keadaan bersih

6. Mengobservasi KU, tanda- tanda vital bayi KU baik, N 128 x/menit, R 40 x/menit, S 36 ̊C, bayi tampak nyaman dan telah menetek dengan menghisap kuat

7. Mencatat hasil pemeriksaan.

KUNJUNGAN NEONATUS HARI KE- 7

Pada tanggal 27 november 2011 Pukul 10.00 Wib

S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada bayinya

O : Keadaan umum bayi baik dan sehat, TTV; S : 36,30C, R : 30x/menit, N:120x/menit, BB 3300 gr PB 49 cm, pusat bayi tampak bersih dan kering, gerakan bayi aktif, reflek isap baik, tidak ada tanda – tanda infeksi pada pusat. Tali pusat sudah puput.

A : Neonatus usia 7 hari.

P : 1. Memberitahukan ibu bahwa bayinya dalam keadaan baik dan sehat.

2. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya setelah selesai mandi dari jam 06.30 sampai dengan 07.30 WIB. Tidak boleh lebih dari jam 08.00, menjemur bayi selama 15 menit.

3. Memberikan imunisasi Hepatitis B1 0,5 cc secara IM di 1/3 paha bagian luar bayi sebelah kanan.

4. Menganjurkan pada ibu untuk selalu menjaga bayi agar tetap hangat dan menjaga kebersihan bayi dengan mengganti pakaian bayi apabila sudah basah.

5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan yaitu hanya diberi ASI tanpa makanan pendamping apapun : Ibu memahami dan akan berusaha memberikan ASI Eksklusif tanpa makanan pendamping.

6. Menganjurkan ibu untuk selalu kontrol keadaan bayinya

7. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dan tindakan.

KUNJUNGAN NEONATUS HARI KE- 14

Pada tanggal 11 Desember 2011 Pukul 10.00 Wib

S : Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat

O : Keadaan umum bayi baik dan sehat, TTV: BB : 3500 gram, S : 36,5 0C, RR : 40 x/menit, N : 125 x/menit, muka dan kulit bersih, reflek isap bayi baik, perut tidak kembung, BAB dan BAK (+)

A : Neonatus usia 14 hari.

P : 1. Informasikan hasil pemeriksaan, bahwa keadaan bayi sehat dan perkembangan bayi baik sesuai usia bayi.

2. Beritahu ibu untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan bayi.

3. Beritahu ibu untuk selalu memperhatikan perkembangan bayi.

4. Beritahu ibu untuk selalu imunisasikan bayi sesuai jadwal imunisasi yang diberikan.

5. Beritahu ibu untuk selalu kontrol keadaan dan perkembangan bayinya.

6. Dokumentasikan hasil pemeriksaan.

Asuhan kebidanan pada ibu nifas 6 jam post partum

Pada tanggal 20 november 2011, pukul 07. 35 wib

Keluhan utama masuk ibu mengatakan perut masih terasa mules dan lelah, riwayat tempat melahirkan di bidan Desliawati Am.Keb, jenis persalinan spontan, komplikasi persalinan partus lama tidak ada, plasenta lahir spontan, plasenta lengkap, ukuranya 17 x 17 = 400 gram, tidak ada sisa plasenta, panjang tali pusat 50 cm, tidak ada kelainan, perineum utuh, tidak ada robekan,tidak ada episitomi,perdarahan kala I ± 15 ml, kala II ± 15 ml, kala III ± 100 ml, kala IV ± 100 ml, bayi lahir spontan pervaginam 00.30 wib, BB 3100 gr, tidak ada cacat bawaan, masa gestasi 40 minggu, tidak ada komplikasi pada kala I dan kala II, banyaknya air ketuban ± 200 cc keadaannya jernih agak keruh.

Keadaan umum baik, keadaan emosional stabil, TTV TD 110/ 80 mmHg, N 80 x/ menit, S 36 ̊c, R 24 x/menit, payudara normal, tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik, pengeluaran lokhea warna rubra,jumlahnya ± 200 cc, perenium utuh, kandung kemih kosong, ektremitas negatif, reflex positif, tidak ada kemerahan.

3.3.2 Interprestasi data diagnose, masalah dan kebutuhan

Diagnosa P3 A0 post partum 6 jam

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada

3.3.3 Antisipasi diagnosa dan masalah potensial

Tidak ada

3.3.4 Tindakan segera atau kolaborasi

Tidak ada

3.3.5 Rencana menejemen

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

2. Berikan therapi oral yaitu Etabion dan Vit.A.

3. Memberikan nutrisi kepada ibu

4. Memberikan penjelasan tentang hal fisiologis yang terjadi pada masa ini

5. Personal dan vulva hygiene

6. Jelaskan tanda bahaya nifas

7. Observasi 6 jam post partum, meliputi TTV, TFU, kontraksi, kandung kemih dan pengeluaran darah

3.3.6 Implementasi/ pelaksanaan

1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik.

2. Memberikan ibu therapi oral yaitu Etabion 500 mg 10 tablet 1x1 sehari dan vitamin A 200.000 UI yang diminum dengan air putih dan setelah makan.

3. Memberikan ibu makan dan minum

4. Memberikan penjelasan tentang hasil fisiologis yang terjadi pada masa nifas seperti merasa mules, perut masih mules

5. Memberikan penkes dan mengajarkan bagaimana personal hygiene dan vulva hygiene, mengajarkan teknik relaksasi supaya ibu merasa lebih nyaman.

6. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas, yaitu tampak sakit dan lemah,temperature meningkat > 39 ̊C, tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat, pernapasan dapat meningkat dan terasa sesak, kesadaran gelisah sampai menurun dan koma, terjadi gangguan involusi uterus, lokhia berbau dan mengeluarkan pus serta kotor.

7. Mengobservasi ibu post partum dan memantau TTV, TFU, kontraksi, kandung kemih dan pengeluaran darah

8. Mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan.

3.3.7 Evaluasi

1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan kondisi saat ini

2. ibu sudah diberikan etabion dan vitamin A dan bersedia meminumnya

3. ibu sudah di beri nutrisi

4. ibu mengerti penjelasan tentang hal fisiologis yang di rasakan pada masa nifas

5. ibu bersedia mengganti pembalut jika terasa penuh

6. ibu mengerti tanda bahaya nifas.

7. ibu sudah di pantau TTV, TFU, kontraksi, kandung kemih dan pengeluaran darah

8. Dokumentasi

Catatan perkembangan nifas hari ke- 7

Pada tanggal 27 November 2011 Pukul 10.15 WIB

S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan bayi menyusu dengan kuat

O : KU baik, kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, N 80 x/ menit, S 36 ̊C, R 24 x/ menit , konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik, ASI keluar banyak dan lancer, TFU pertengahan pusat sympisis, pengeluaran pervaginam lochea serosa, bayi KU baik, N 128x/ menit, S 36 ̊C , BB 3300 gr, PB 49 cm, tidak ikterik, reflex menghisap baik, perut tidak kembung, tali pusat puput pada hari ke lima, gerakan bayi aktif, menangis kuat, BAK dan BAB lancar

A : Nifas hari ke -7

P : 1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik

2. Menganjurkan ibu untuk BAK, BAB agar kandung kemih dan rectum kosong, sehingga dapat merasa lebih nyaman dan involusi rahim tidak terganggu

3. Menganjurkan ibu untuk menyusui sampai 6 bulan tanpa tambahan makanan lainnya (ASI ekslusif), dengan frekuensi pemberian tanpa dijadwalkan sesuai kebutuhan bayi.

4. Memberikan dan mengajarkan ibu merawat bayi memandikan bayi secara teratur dengan air hangat, jemur bayi sebelum mandi pagi ± 30 menit menjaga bayi supaya tidak hipotermi.

5. Menganjurkan ibu untuk melakukan personal hygiene apabila sehabis BAB/ BAK disiram dengan air yang bersih, mengganti pakaian dalam dan pembalut apabila basah dengan kain kering.

6. Menganjurkan untuk kontrol ulang 1 minggu lagi

7. Dokumentasi

Catatan perkembangan nifas hari ke 14

Pada tanggal 11 Desember 2011 Pukul 10.15 WIB

S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan, semua nasihat yang diberikan sudah di jalani, bayinya masih menyusui

O : KU baik, kesadaran compos mentis, TD 120/70 mmHg, N 80 x/ menit , S 36 ̊C, R 24x/menit, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik, ASI masih keluar banyak dan lancar, putting susu bersih dan tidak lecet, TFU tidak teraba, pengeluaran pervaginam lochea alba, tidak bau.

A : Nifas hari ke 14

P : 1. Memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa saat ini ibu baik menurut hasil pemeriksaan masa nifas berjalan normal ibu mengerti tentang kondisinya.

2. Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan dirinya terutama didaerah kemaluan, setelah selsai BAK/ BAB gunakan sabun antiseptic dan basuh dengan air bersih lalu keringkan jangan sampai lembab, gantilah pembalut sesering mungkin jika tidak nyaman.

3. Menganjurkan ibu untuk selalu menyusui bayinya, dan jika putting susu lecet olesi dengan air susu ibu.

4. Mengingatkan ibu untuk kontrol ulang untuk ber KB pada minggu ke 6 yaitu pada tanggal 30 Desember 2011.

5. Dokumentasi